PENALARAN
(Arti Kata dan Pengertian)
(Jenis-Jenis dan Macam-Macamnya)
(Arti Kata dan Pengertian)
(Jenis-Jenis dan Macam-Macamnya)
Makalah
Ditulis untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia 2
Oleh:
Irwan Hasiholan
NPM: 23210641
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2012
------------------------------------------------------------------------
Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah
proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut
menalar.
Dalam penalaran,
proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis
dan konklusi disebut konsekuensi.
Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode
dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
Metode induktif
Metode berpikir induktif
adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus
ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi
fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah
bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
Jika dipanaskan, besi
memuai.
Jika dipanaskan, tembaga
memuai.
Jika dipanaskan, emas
memuai.
Jika dipanaskan, platina
memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia
akan hidup.
Jika ada udara, hewan
akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan
akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif
adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat
Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan
(khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.
Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan
aktivitas pikiran yang abstrak,
untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang
yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan
akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah
pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang
digunakan adalah kalimat (kalimat
berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat
menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di
atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling
berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran
tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya
akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai
premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan
proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan
penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat
dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
-Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah
dimiliki seseorangakan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang
salah.
-Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar
konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus
meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti
penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir
yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai
premis tepat.
Sumber:
Djajasudarma,Fatimah.1999.Penalaran
deduktif-induktif dalam wacana bahasa Indonesia.Jatinangor
Komentar
Posting Komentar