Para Pemimpin yang lebih Mementingakan Kepentingan Bangsa dan Negara daripada Kepentingan kelompok / agama tertentu

Berikut para pemimpin yang mengkritik agamanya sendiri / agama mayoritas di negaranya :

1. Presiden Filiphina (Rodrigo Roa Duterte)

"Anda anak pelacur, apa Anda tidak malu? Anda meminta banyak bantuan bahkan dari saya. Anda tahu apa lembaga yang paling munafik? Gereja Katolik," katanya, seperti dilansir dari laman The Guardian, Senin, 23 Mei 2016.

Pernyataan keras Duterte itu bukan pertama kali disampaikan untuk Gereja Katolik. Dia juga pernah mencaci-maki Paus Fransiskus saat melakukan lawatan ke Manila, ibu kota negara berpenduduk 80 persen Katolik. Filipina merupakan negara terbesar di Asia yang penduduknya beragama Katolik.

Uskup Filipina telah "menyerbu" Duterte karena memanggil Paus "anak dari pelacur" dan karena ia bercanda mengenai seorang perempuan misionaris Australia yang diperkosa dan dibunuh dalam kerusuhan penjara pada tahun 1989. Gereja Katolik juga menentang rencana Duterte yang ingin menerapkan hukuman mati.

Meski Duterte dibaptis sebagai Katolik, namun penasihat spiritual Duterte adalah Apollo Quiboloy, ketua dari Kingdom of Jesus Christ, sebuah kelompok non-Katolik di Davao.

Agama di Filipina ditandai dengan mayoritas orang menganut kepercayaan Kristen. Sekitar 92% penduduknya adalah Kristen: sekitar 81% menganut Gereja Katolik Roma sementara sekitar 11% menganut denominasi-denominasi Kristen Protestan, seperti Gereja Adventis Hari Ketujuh, Gereja Serikat Yesus di Filipina dan Evangelikal.

2. Presiden Terpilih Amerika Serikat (Donald Trump)

Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus (Francis) menyebut kandidat calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bukan sosok Nasrani. Karena, Trump bersumpah menolak imigran dengan membangun dinding perbatasan.
Komentar Paus Francis itu dibalas Trump dengan hujatan. Trump menyebut Paus Francis tokoh memalukan karena mempertanyakan iman seseorang.

Awalnya, Paus Francis yang simpati dengan nasib para imigran Amerika Latin menyayangkan retorika anti-imigran dari kandidat capres AS asal Partai Republik itu.

Siapa pun, siapa pun dia, yang hanya ingin membangun dinding, bukan jembatan, bukan orang Nasrani,” kata Paus kepada wartawan saat perjalanan pulang dari Meksiko dalam menanggapi pertanyaan tentang sikap anti-imigran Donald Trump, seperti dikutip Reuters, Jumat (19/2/2016).


”Pemilu, saya tidak memilih, saya tidak akan ikut campur. Tapi, saya hanya mengatakan, jika dia mengatakan hal-hal ini, orang ini bukan orang Nasrani,” ujar Paus.”Ini tidak ada dalam Injil,” katanya lagi.
Donald Trump kesal dengan komentar Paus Francis. ”Untuk seorang pemimpin agama yang mempertanyakan iman, adalah seseorang yang memalukan,” katanya.

“Saya bangga menjadi orang Nasrani dan sebagai presiden (nanti) saya tidak akan membiarkan warga Nasrani secara konsisten menyerang dan melemahkan, tidak seperti apa yang terjadi sekarang, dengan presiden kita saat ini,” ujar Trump.

“Tidak ada pemimpin, terutama pemimpin agama, yang harus memiliki hak untuk mempertanyakan agama atau keyakinan orang lain. Mereka (para pendukung imigrasi) memanfaatkan Paus sebagai pion dan mereka harus malu sendiri untuk melakukannya, terutama ketika begitu banyak kehidupan yang terlibat dan ketika imigrasi ilegal begitu merajalela,” imbuh Trump.

Protestan adalah denominasi yang penganutnya paling banyak di AS, sekitar 51,3%, sedangkan Katolik Roma adalah denominasi terbesar kedua, dengan jumlah penganut sekitar 23,9%.[117] Jumlah penganut agama-agama non-Kristen pada tahun 2007 adalah sebesar 4,7%, mengalami peningkatan dari 3,3% pada tahun 1990.[118] Agama-agama ini di antaranya Yahudi (1,7%), Buddha (0,7%), Islam (0,6%), Hindu (0,4%), dan Unitarian Universalisme (0,3%).[117] Survei tersebut juga melaporkan bahwa sekitar 16,1% warga Amerika mengaku sebagai agnostik, ateis, atau tidak beragama; angka ini naik dari yang sebelumnya hanya 8,2% pada tahun 1990.[117][118]

3. Gubernur DKI Jakarta (Basuki Tjahaya Purnama)

Ahok menganggap, “Orang kristen ajarannya agak konyol pasti masuk surga.”

“Dan gua hebatnya percaya ma ajaran kristen aku hari ini pasti masuk surga kok jadi seneng-seneng aja kalau sudah masuk surga ngapain lagi,” ucap Gubernur yang sebelumnya menjadi wakil Jokowi ketika masih menjabat Gubernur DKI.

Yang lebih mengejutkannya Ahok menilai bahwa, “Kalo ajaran Islam lebih realistis masih mudah-mudahan timbang-timbang mana pahala mana dosa, lha itu konyolnya orang kristen gak usah bayar hutang gak capek puasa gak capek apa-apa percaya yesus aja kalo percaya yesus pasti masuk surga.”

Saya sebagai umat minoritas di Indonesia, setelah melihat, meraba dan menerawang artikel tentang ketiga pemimpin diatas. Saya menyatakan bangga terhadap ketiga pemimpin diatas yang mampu mengkritik agamanya sendiri / keyakinan mayoritas di negaranya. Ketiga pemimpin diatas lebih mementingkan kepentingan bangsa dan negaranya daripada kepentingan kelompok / agama tertentu.

ada statement yang dibuat ketiga pemimpin diatas yang membuat saya kagum :

1. Presiden Filiphina : "Saya hanya manusia biasa. Tapi saya tetap mengucapkan Selamat Hari Raya Natal kepada Anda para koruptor, bandar narkoba, perampok, dan orang-orang yang pernah membuat hidup masyarakat Filipina susah. Saya ingatkan, jika Anda tidak berhenti dan kekerasan terus berlanjut, ini mungkin akan menjadi perayaan Natal terakhir Anda"

2. Presiden tepilih AS : "Saya berjanji pada semua warga negara di tanah air kita bahwa saya akan menjadi presiden bagi semua warga Amerika," imbuh Trump yang disambut sorak-sorai para pendukungnya.

3. Gubernur DKI Jakarta : "Saya lebih baik dikirim pulang ke Belitung sudah berbentuk mayat dari pada saya pensiun tua dan dipanggil gubernur payah yang nggak bisa apa-apa, cuma ngomong doang," ungkapnya.


Berikut para pemimpin dari agama mayoritas di negaranya yang berpihak kepada minoritas / tidak memihak (netralitas)

1. Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi

menyampaikan pesan kepada pendukung Presiden Mesir terguling, Mohammed Morsi, bahwa "ada ruang untuk semua orang di Mesir".

Jenderal Abdul Fattah al-Sisi mendesak pendukung Morsi ikut membantu "membangun kembali jalur demokrasi" dan "menyatukannya dalam proses politik".
Menurutnya, pihak militer tidak dapat mengabaikan aspirasi jutaan orang yang menuntut pengunduran diri Morsi yang terpilih secara demokratis.
Namun demikian, dalam pidato di hadapan anggota militer dan polisi pada Minggu (18/08), Jenderal al-Sisi memperingatkan bahwa militer tidak akan membiarkan kekerasan lebih lanjut setelah kerusuhan yang terbaru.
"Kami tidak akan diam menonton kehancuran negara, sementara teror terus menerpa rakyat," katanya seperti dikutip pada halaman Facebook militer Mesir.
Namun secara umum, al-Sisi juga mengutarakan kalimat bernada lunak yang ditujukan kepada para pendukung Morsi, yaitu agar mereka mau bergabung dalam proses politik.
"Ada ruang untuk semua orang di Mesir, dan kami sangat berhati-hati setiap tetes darah warga Mesir," katanya.
Kelompok Ikhwanul Muslimin telah menyerukan demonstrasi setiap hari sejak pasukan keamanan membersihkan kamp mereka di Kairo pada Rabu dan mengumumkan keadaan darurat.
Lebih dari 600 orang tewas selama operasi keamanan, termasuk dari pihak aparat keamanan, dan setidaknya 173 tewas pada Jumat selama "hari kemarahan" yang digelorakan oleh pendukung Mohammed Morsi.
Puluhan tahanan tewas
Terakhir, sedikitnya 36 orang tahanan anggota Ikhwanul Muslimin terbunuh ketika mereka mencoba melarikan diri ketika dipindahkan ke penjara di luar Kairo.
Awalnya, Menteri dalam negeri Mesir mengatakan, mereka tewas dalam baku tembak setelah rombongan yang membawa sekitar 612 orang tahanan menuju penjara Abu Zaabal di provinsi Qalyubia, diserang oleh orang-orang tidak dikenal yang bersenjata.

Aksi kekerasan yang dilancarkan pendukung Morsi terus berlanjut.
Belakangan Menteri tersebut mengatakan, para tahanan itu tewas akibat menghirup gas air mata, yang meledak ketika para tahanan melarikan diri dan menyandera anggota polisi. Polisi ini kemudian dibebaskan, tapi terluka parah, tambah menteri.
Sebuah sumber penegak hukum mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa anggota Ikhwanul Muslimin itu mati lemas dalam bagian belakang mobil polisi yang penuh sesak.
Secara terpisah, Kementerian dalam negeri mengatakan bahwa mereka melarang apa yang disebut "komite rakyat", yang dibentuk masyarakat di sejumlah daerah demi keamanan, karena telah disalah gunakan untuk main hakim sendiri.
Pada jumpa pers pada Minggu, Menteri Luar Negeri sementara, Nabil Fahmy, menunjukkan tayangan video yang memperlihatkan sejumlah demonstran bersenjata tengah menembaki pasukan keamanan di Kairo.
Sejauh ini, lebih dari 1.000 anggota Ikhwanul Muslimin telah ditahan dalam penggerebekan sejak Rabu lalu. Para pejabat mengatakan telah menyita bom, senjata dan amunisi milik mereka.
300 orang diantaranya ditahan di beberapa kota pada hari Minggu, termasuk di Kairo, Alexandria, Suez dan Assiut, kata sumber di kalangan pejabat keamaman.

HT MESIR: HANYA AL-KHILAFAH SAJA, SISTEM PEMERINTAHAN DALAM ISLAM YANG WAJIB DIPERJUANGKAN
Posted By Hisyam Ad DienHizbut Tahrir, Internasional, Mesir 1:37 AM
"Hanya Al-Khilafah Saja, Sistem Pemerintahan Dalam Islam Yang Wajib Bagi Calon Mencalonkan Diri Untuk (memperjuangkan)nya dan Digunakan Memimpin Selain Al-Khilafah Merupakan Sistem Kufur," demikian judul sebuah nasyroh yang dikeluarkan baru-baru ini oleh Hizbut Tahrir Wilayah Mesir pada 23 Meret 2012.
Seiring dengan dibukanya pintu pencalonan untuk pemilu presiden di Mesir setelah penumbangan presiden diktator, banyak orang dari kaum Muslim bersegera masuk dalam kancah persaingan memperebutkan jabatan presiden. Untuk jabatan itu sebagian orang yang memiliki niat yang baik, maju dan terus maju untuk memperebutkan jabatan itu. Begitu pula banyak orang yang tidak memiliki niat baik, terutama semua orang rezim lama yang bekerja bersama dan dibawah payung rezim lama. 

90% dari penduduk Mesir adalah penganut Islam, mayoritas Sunni dan sebagian juga menganut ajaran Sufi lokal. Sekitar 10% penduduk Mesir menganut agama Kristen; 78% dalam denominasi Koptik (Koptik Ortodoks, Katolik Koptik, dan Protestan Koptik).

5. Presiden Indonesia Jokowidodo

AKARTA (Arrahmah.com) – Walikota Solo, Joko Widodo, memiliki perhatian besar terhadap kelompok minoritas yang ada di daerah yang ia pimpinnya. Hal itu terungkap dari alokasi dana bantuan sosial Pemerintah Kota Solo.

“Bantuan itu lebih banyak diberikan kepada pihak nonmuslim, sebesar 71,88 persen dari anggaran Rp 4,7 miliar. Itu ada untuk ormas, sekolah,” ujar pengamat sosial-politik Mustofa B. Nahrawardaya dikutip rmol.com, Rabu (15/8).

Sementara untuk kalangan Islam, alokasi dana bansos hanya sebesar 28,12 persen. “Itu data anggaran Bansos yang dilaporkan ke DPRD Solo dari Januari sampai Desember tahun 2009. Saya hanya mengambil samplenya saja. Kan satu periode ada lima tahun,” ungkapnya.

Mustofa mengungkapkan itu kemarin dalam acara Indonesia Lawyers Club di TVOne. Saat itu, Mustofa mengakui menimpali pernyataan Ketua Forum Umat Islam Al Khaththath yang menyebutkan, bahwa kalau yang jadi pemimpin itu orang Islam, umat nonmslim itu akan diperhatikan.

“Jadi itulah kehebatan orang Islam. Sudah betul itu Jokowi. Di Solo kan, umat Kristen minoritas, dikembangkan oleh Jokowi. Makanya sekarang berkembang. Jadi jangan hanya yang mayoritas (yang diperhatikan),” tandas Mustofa. (bilal/arrahmah.com)

Pasca tragedi Tolikara, penyerbuan gerombolan Gereja Injil Di Indonesia (GIDI) terhadap jamaah shalat Idul Fitri disertai pembakaran masjid dan puluhan kios umat Islam di Tolikara Papua yang sangat intoleran, teroris dan anarkis, pemerintah Jokowi justru mengundang teroris GIDI ke istana negara.

Menurut hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Protestan, 2,9% Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Kong Hu Cu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau tidak ditanyakan.

6. Walikota Bandung Ridwan Kamil

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hadir di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) untuk memantau kegiatan ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang digelar pada Jumat (23/12/2016) malam.

Di hadapan sekitar 3.000 jemaat yang hadir, Ridwan menyampaikan permohonan maaf atas terkendalanya ibadah KKR yang semestinya dilaksanakan pada Selasa (6/12/2016) lalu.

"Apapun yang terjadi di Bandung, saya sebagai pemimpin menghaturkan permohonan maaf kepada jemaat di sini atas terkendalanya atau ketidaknyamanan di waktu sebelumnya," ucap Emil, sapaan akrabnya.

Dia mengatakan, keputusannya untuk menunjuk hari pengganti kegiatan KKR akan menuai pro dan kontra. Namun, ia teringat pesan sang ibu agar selalu menjadi pemimpin yang adil.

"Sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin yang adil, dan agama saya mengajarkan, surga dan neraka pemimpin ada di atas adil tidaknya keputusan pemimpin. Batin dan akal sehat saya mengatakan, semua yang saya putuskan saya pertanggungjawabkan. Itulah kenapa saya memutuskan untuk memberi hari pengganti dari tanggal 6 yang terkendala," tuturnya.

Baca juga: Kapolda Jabar: Kalau Ada Warga yang Intoleran, Silakan Keluar dari Tanah Sunda..

Kepada para jemaat, Emil pun mengumumkan, Pemkot Bandung bersama seluruh organisasi keagamaan telah mengeluarkan maklumat kebebasan beragama.

"Surat itu saya edarkan ke wilayah Bandung silahkan manfaatkan jika di lingkungannya dirasa ada potensi kendala. Kami juga sudah membentuk satgas toleransi, di dalamnya ada semua agama golongan untuk memastikan tidak ada satu pun ibadah terkendala di negeri yang kita cintai ini," ujarnya.


Saya sebagai umat double minoritas di Indonesia, setelah melihat, meraba dan menerawang artikel tentang ketiga pemimpin diatas. Saya menyatakan bangga terhadap ketiga pemimpin diatas yang mampu berpihak kepada minoritas / tidak memihak (netralitas) di negaranya. Ketiga pemimpin diatas lebih mementingkan kepentingan bangsa dan negaranya daripada kepentingan kelompok / agama tertentu. Tetapi ada beberapa poin kritikan untuk ketiga pemimpin diatas:

1. Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi tidak mampu menormalisasi hubungan antara rakyat mesir dengan israel, hal ini dibuktikan dengan insiden Anggota Dewan Mesir yang dipecat karena mengundang makan dubes israel dan peristiwa pemecatan Menteri Hukum Mesir karena berujar akan memenjarakan Nabi Muhammad andai sang Rasul melanggar Hukum

2. Presiden Indonesia Jokowidodo tidak bertindak tegas terhadap beberapa ormas radikal dan para pelaku makar yang dibebaskan (10 pelaku makar, 7 dibebaskan, 3 ditahan) 

3.Walikota Bandung memberikan kesempatan (batas waktu) kepada PAS selaku pembubaran KKR natal untuk membuat surat permintaan maaf.

Sumber :

WIKIPEDIA (sensus penduduk mengenai jumlah perbandingan agama terhadap penduduk suatu negara)













http://www.cnnindonesia.com/internasional/20160303082152-120-115020/anggota-dewan-mesir-dipecat-karena-undang-dubes-israel-makan/

Komentar